Berdasarkan observasi menggunakan
teleskop Hubble milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), para
astronom memperkirakan bentuk bulan bergaris lintang 6-15 mil (sekitar
24 kilometer) itu tidak beraturan.
Bulan itu mengorbit dalam lingkaran
berdiameter 58.000 mil (93.341 kilometer) dan diperkirakan berada dalam
satu bidang dengan satelit lain yang mengitari Pluto.
“Bulan-bulan ini membentuk rangkaian rapi
di orbit, seperti boneka Rusia,” kata ketua tim astronom, Mark
Showalter dari SETI Institute di Mountain View, California, seperti
dikutip laman resmi NASA.
Penemuan bulan baru itu menambah jumlah bulan yang diketahui mengelilingi Pluto menjadi lima.
Bulan terbesar Pluto, Charon, ditemukan
tahun 1978 dalam observasi yang dilakukan United States Naval
Observatory di Washington DC.
Selanjutnya, observasi Hubble tahun 2006
menemukan dua bulan kecil Nix dan Hydra. Bulan keempat, P4, juga
ditemukan tahun 2011 dari data Hubble.
Menurut teori yang banyak dianut, semua
bulan itu adalah sisa tabrakan antara Pluto dengan objek besar Sabuk
Kuiper lain milyaran tahun yang lalu.
Tim astronom tertarik mempelajari Pluto
karena planet kecil itu memiliki rangkaian satelit yang kompleks.
Penemuan bulan kali ini akan memberi petunjuk tambahan untuk mengungkap
bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi.
Penemuan baru juga akan membantu para
ilmuwan mengemudikan pesawat antariksa New Horizons milik NASA melewati
sistem Pluto tahun 2015, saat pesawat melakukan perjalanan bersejarah
melintasi dunia yang jauh dengan kecepatan tinggi.
Tim mengandalkan jarak pandang Hubble
yang kuat untuk menjelajahi sistem Pluto, melihat potensi bahaya bagi
pesawat New Horizons yang akan melintasi planet kecil itu dengan
kecepatan 30.000 mil (48.280 kilometer) per jam. Perlintasan itu
berpotensi menyebabkan tabrakan antara pesawat dengan serpihan orbit.
“Penemuan begitu banyak bulan kecil
secara tidak langsung memberitahu kita bahwa pasti ada banyak sekali
partikel kecil yang tidak kelihatan dalam sistem Pluto,” kata Harold
Weaver dari Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins University.
“Ini akan membantu tim New Horizons
merancang lintasan pesawat antariksa yang lebih aman,” tambah Alan Stern
dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Sumber : http://www.beritakaget.com/berita/523/astronomtemukan-bulan-baru-pluto.html
0 comments:
Post a Comment